Sabtu, 18 Februari 2017

BAGIAN-BAGIAN 2 FARMAKOGNOSI

BAGIAN-BAGIAN 2 FARMAKOGNOSI :

    A.   Pemalsuan Dan Penurunan Mutu Simplisia
              
 Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja.
           Simplisia dianggap bermutu rendah  jika tidak memenuhi persyaratan - persyaratan yang telah ditetapkan,  khususnya persyaratan kadarnya. Mutu rendah ini dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh kelembaban, panas atau penyulingan.
   Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
   Simplisia dinyatakan bulukan jika kwalitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
     Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan-bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh  tercampur dengan tangkai Cengkeh, daun Sena tercampur dengan tangkai daun.
              Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya. Misalnya minyak zaitun diganti minyak biji kapas,  tetapi tetap dijual dengan nama minyak Zaitun. Tepung jahe yang ditambahi pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk  cabe agar tetap ada rasa pedasnya, ditambah serbuk temulawak agar warnanya tampak seperti keadaan semula.

     B.    Pemerian

              Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi  merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman ( kulit, daun, akar dan sebagainya ).

     C.    Isi Simplisia

              Isi  simplisia dibagi dalam dua  kelompok, yaitu isi utama dan isi tambahan. Keterangan tentang isi  kadang-kadang malah merupakan kunci dalam sediaan-sediaan galenik.




     D.   Pembuatan Serbuk Simplisia

   Bersihkan simplisia dari bahan organik asing dan pengotoran lain secara mekanik atau dengan cara lain yang  cocok,  keringkan pada suhu yang cocok, haluskan , ayak.Kecuali dinyatakan lain, seluruh simplisia harus dihaluskan sesuai derajat halus yang ditetapkan..
   Simplisia yang  mengandung zat berkhasiat yang tidak tahan  panas, dikeringkan pada suhu serendah mungkin, jika perlu dengan pengurangan tekanan udara.
   Pada pembuatan serbuk simplisia yang mempunyai persyaratan potensi dan kadar zat tertentu, misalnya serbuk Digitalis dan serbuk Opium , boleh ditambahkan serbuk sejenis yang mempunyai potensi atau kadar lebih rendah atau lebih tinggi, atau ditambah bahan lain yang cocok, misalnya Laktosa, Pati beras, hingga hasil pengolahan terakhir memenuhi persyaratan.

    E.   Pengambilan Contoh Dan Metode Analisis Simplisia

              Perlu dipastikan bahwa contoh suatu simplisia harus mewakili  bets yang diuji, untuk mengurangi penyimpangan yang disebabkan oleh kesalahan pengambilan contoh terhadap hasil analisis baik  kwalitatif maupun kwantitatif.  Cara pengambilan contoh berikut merupakan cara paling sederhana yang   dapat diterapkan untuk bahan nabati.

Contoh dalam skala besar
       Jika pada pengamatan bagian luar wadah, penandaan dan keterangan etiket menunjukkan  bahwa bets dapat dianggap homogen , ambil contoh secara terpisah dari berbagai wadah yang dipilih secara acak sesuai ketentuan dibawah ini.  Jika bets tidak dapat dianggap homogen, bagi menjadi beberapa sub-bets yang sehomogen mungkin, kemudian lakukan  pengambilan contoh pada masing-masing sub-bets seperti  pada bets  yang homogen.

     Jumlah wadah dalam bets (N)                                    
Jumlah  wadah yang harus diambil contohnya (n)
1  sampai  10                                               
semua
11 sampai  19                                                  
11

>  19                                                         
n = 10 +
Catatan:  Bulatkan harga  n  ke angka yang lebih tinggi.
 
               Contoh bahan harus diambil pada bagian atas, tengah dan bawah dari setiap wadah. Jika contoh bahan terdiri dari bagian – bagian  berukuran  1 cm atau lebih kecil  dan untuk semua bahan yang diserbukkan atau digiling, lakukan pengambilan contoh dengan menggunakan suatu alat pengambil contoh yang dapat menembus bahan dari bagian atas ke bagian bawah wadah, tidak kurang dari dua kali pengambilan yang dilakukan pada arah yang berlawanan. Jika bahan berupa bagian dengan ukuran lebih dari 1 cm, lakukan pengambilan contoh dengan tangan. Untuk bahan dalam wadah atau bungkus yang besar pengambilan contoh harus dilakukan pada kedalaman 10 cm, karena kelembaban bagian permukaan mungkin berbeda dengan bagian dalam. Persiapkan contoh dalam skala besar dengan menggabungkan dan mencampurkan setiap contoh yang telah diambil dari setiap wadah yang telah terbuka , dan jaga jangan sampai terjadi kenaikan tingkat fragmentasi atau mempengaruhi derajat kelembaban secara bermakna.

Contoh dalam skala laboratorium
            Persiapkan contoh laboratorium dengan membagi contoh  dalam  skala  besar  menjadi empat bagian (Catatan:cara membagi empat adalah dengan menempatkan contoh , yang telah dicampur dengan baik, diratakan dalam bentuk tumpukan segi empat dan sama rata , kemudian dibagi secara diagonal menjadi empat bagian  sama . Ambil kedua bagian yang berlawanan dan campur secara hati-hati . Ulangi proses ini secukupnya sampai diperoleh jumlah yang diperlukan

Contoh untuk pengujian 
              Kecuali  dinyatakan lain pada monografi , buat contoh pengujian sebagai berikut :
Perkecil ukuran contoh dalam skala laboratorium dengan membagi empat, jaga agar setiap bagian dapat mewakili. Pada bahan yang tidak digiling atau tidak diserbukkan, giling contoh sehingga melewati pengayak nomor 20, dan campur hasil ayakan . Jika bahan tidak digiling, perkecil sedapat mungkin sehingga  menjadi lebih halus, campur dengan menguling- gulingkan pada kertas atau kain, sebarkan menjadi lapisan tipis dan ambil bagian untuk pengujian .

    F.    Bahan Organik Asing

Contoh untuk pengujian 
Kecuali  dinyatakan lain dalam monografi , timbang sejumlah contoh dalam skala laboratorium seperti dibawah ini , usahakan agar bagian yang diambil mewakili (jika perlu dibagi empat).

                       Akar, rimpang, kulit batang dan herba            500 g
                       Daun, bunga , biji dan buah                             250 g
                       Potongan bagian tanaman (bobot rata-
                       rata  setiap potongan kurang dari 500 mg)         50 g
      
                      Tebarkan contoh menjadi suatu lapisan tipis dan pisahkan bahan organik asing dengan tangan  sesempurna mungkin.  Timbang  dan hitung prosentase bahan organik asing terhadap bobot  contoh yang digunakan.

    G.  Penilaian Obat

Ada 5 macam cara pemeriksaan untuk menilai simplisia
           
1. Secara Organoleptik
          Adalah cara pemeriksaan dengan pancaindera dan meliputi pemeriksaan terhadap bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan, kadang- kadang pengamatan dengan pendengaran, dalam hal ini diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan bagian dalam, retakan- retakan atau gambaran–gambaran dan susunan bahannya (berserat-serat, bergumpal,dan lain sebagainya). Pemeriksaan secara organoleptik harus dilakukan lebih dahulu sebelum dilakukan pemerikaan dengan cara lain, karena pada umumnya pemeriksaan baru dilanjutkan jika penilaian organoleptik memberikan hasil baik . Pada simplisia bentuk serbuk, pemeriksaan secara mikroskopik dapat dilakukan secara serentak dengan cara organoleptik .

2. Secara Mikroskopik      
          Umumnya meliputi pengamatan terhadap irisan melintang dan terhadap serbuk.

3.Secara Fisika
          Meliputi penetapan daya larut , bobot jenis, rotasi optik, titik lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia di bawah sinar ultra violet,  pengamatan mikroskopik dengan sinar polarisasi dan lain   sebagainya.

4.Secara Kimia
          Yang bersifat kwalitatif disebut identifikasi dan pada umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. Sebelum reaksi-reaksi tersebut dilakukan terlebih dahulu diadakan isolasi terhadap zat yang dikehendaki , misalnya isolasi dengan cara pelarutan, penyaringan dan mikrosublimasi. Pemeriksaan secara kimia yang bersifat kwantitatif disebut penetapan kadar.

5. Secara Hayati / Biologi
          Pada umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.


     H.  Bagian  - Bagian dari Tanaman

          Kormus ( tubuh tanaman ) umumnya  dapat  dibagi  menjadi 3  bagian yaitu radix  (akar), caulis  (batang) dan folium (daun). Di samping itu pada tanaman dapat ditemukan gema (kuncup), flos (bunga), fructus (buah), semen (biji), tubera (umbi), rhizoma (akar tinggal), bulbus (umbi lapis). Cortex (kulit bagian batang atau buah atau buah yang dapat dikelupas), herba (bagian tanaman lunak di atas tanah), pulpa (daging buah), kayu (lignum).

     I.      Uraian Tentang Simplisia

1. Buku – buku yang digunakan :
a.  Simplisia yang monografinya diuraikan di FI
b. Beberapa simplisia yang monografinya diuraikan di EFI dan dianggap              masih relevan untuk diketahui siswa.
c.  Beberapa simplisia yang monografinya diuraikan dalam MMI   (MateriaMedika Indonesia )
d. Simplisia yang sediaan galeniknya diuraikan di FI
e.  Simplisia di dalam bab-bab tertentu masih disebutkan oleh FI baik sebagai contoh maupun keterangan lain.

2. Uraian masing-masing simplisia meliputi :
a.  Nama dan sinonim / nama lain simplisia
b. Tanaman asal simplisia
c.  Familia atau keluarga simplisia
d. Isi / zat berkhasiat utama dan persyaratan kadar
e.  Penggunaannya
f.  Pemerian
g. Bagian yang digunakan
h. Keterangan mengenai :
- Sediaan atau preparat yang terdapat di FI dan Form . Nas yang masih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar